Rabu, 16 Januari 2008

MERAH ITU CINTA

Photobucket

Raisa (Marsha Timothy) pacaran selama 1 tahun dengan seorang fotografer bernama Rama (Yama Carlos). Suatu hari, Rama ingin menyampaikan hal yang penting tentang hubungan mereka. Tapi saat ingin bertemu, Rama mengalami kecelakaan mobil. Raisa yang menantikan kedatangan Rama malam itu dikejutkan oleh berita kecelakaan yang telah mengambil nyawa Rama.

Raisa mengalami tekanan batin yang luar biasa karena selama ini hanya Rama yang dapat memberikan suatu “rasa” atau makna hidup yang tidak pernah ia pahami sebelumnya.

Kehadiran Fanny (Inong), sahabat Raisa tidak cukup untuk menenangkannya. Sampai suatu ketika datang seorang pria yang ternyata sahabat Rama sejak smp, yaitu Aria (Gary Iskak). Aria, yang punya banyak kemiripan dengan Rama dapat memberikan suatu “rasa” yang berbeda bagi Raisa. Ini menyebabkan mereka selalu terjebak dalam hubungan tarik-ulur yang aneh, antara benci, ketertarikan dan persaingan untuk memenangkan sahabat dan kekasih yang sudah tiada.

Aria yang terpuruk dalam kesedihan membuat Raisa merasa bahwa ia tidak sendiri. Tetapi Aria bertahan untuk tidak menunjukkannya didepan Raisa. Aria menguatkan Raisa supaya bisa merelakan kepergian Rama.

Raisa curiga bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Aria. Bahwa Aria mengetahui siapa perempuan yang membuat Rama tampak bahagia pada foto-foto ia temukan saat kecelakaan terjadi.

Aria memaksa Raisa untuk membuka sebuah pintu berwarna merah karena merah adalah simbolisasi cinta Rama dan Raisa. Ruang itu adalah sangkar emas Raisa untuk Rama. Ketika pintu dibuka, Aria menemukan foto pre-wedding sampai undangan pernikahan mereka. Aria tidak tahan dan memutuskan untuk pergi, tapi Raisa menahannya.

Raisa menemukan kebebasan dari kesedihan dalam Aria. Semua kenangan Rama tercermin didalam diri Aria. Sampai suatu ketika Aria melewatkan malam terakhirnya di rumah Raisa berdua. Dan Raisa merasakan ada diri Rama pada Aria.

Keesokan harinya, Aria sudah pergi meninggalkan sepucuk surat dan foto. Semua ini membuat Raisa mengetahui siapa Aria sebenarnya dan hal yang belum sempat Rama sampaikan terjawab di foto ini.

Realita yang mengejutkan ini malah membuka mata Raisa bahwa setidak-tidaknya ia pernah merasakan cinta dan suatu rasa aman saat bersama Rama. Walau ia tidak bersama Rama lagi, ia tetap bahagia bahwa ia telah berani mencintai seseorang dengan begitu tulus dan secara utuh. Ia tetap mencintai Rama, tapi kematian Rama bukan berarti akhir dari kehidupannya.

Tidak ada komentar: